[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Tahun 2019 belum berakhir, tapi sektor industri ecommerce di Asia Tenggara sudah mencapai puncak teratas, total volume barang dagangan bruto (GMV) sebesar 38,2 milyar dollar, secara resmi melampaui online travel untuk menjadi sektor ekonomi internet terbesar. Jadi apa penyebab di balik keberhasilan ini? Platform e-commerce dan servis lainnya telah mendapat akses ke pasar global dengan pilihan tanpa batas, harga yang mengejutkan, dan kenyamanan yang tak tertandingi.
Didorong oleh Festival Shopping
Ini bukan ilmu yang instant bahwa festival belanja dengan penawaran yang menarik menjadi alasan konsumen ketika berbelanja. Di Amerika Serikat, terdapat Black Friday, Cyber Monday, dan Peak Season di akhir tahun. Namun, dipengaruhi oleh Cina dengan sistem e-commerce yang sudah terdepan, setiap periode festival belanja di Asia Tenggara dengan ekonomis dan waktu libur, dari 618 shopping festival, Single Day pada tanggal 11 bulan 11 sampai double 12 di 12/12.
Dengan berbagai promo dari perusahaan platform e-commerce, festival ini menambah momentum, menarik atensi orang, dan dapat lebih mengakusisi konsumen. Keywords yang berkaitan dengan E-commerce sales, kupon, dan voucher jumlahnya meningkat dua kalipat mulai dari tahun 2015-2019, Angka Google Trends terungkap.
->> Lihat juga Pajak dan Peraturan di Asia Tenggara Tentang E-commerce
Pengalaman Baru Retail
Untuk meningkatkan kepuasan pelangan dan loyalitas, banyak pemain di berbagai wilayah regional yang mengintergasikan entertaiment menjadi pengalaman dari pada hanya sekadar menjadi platform belanja
Livestream bukanlah alat penjualan yang baru, melalui fitur livestream konsumen dapat melihat fisik produk dengan dekat. Dengan demikian fitur ini menjadi populer sejak platform E-commerce menjadikannya sebagai alat bawaan promosi.
Online store dapat menampilkan video live steaming unboxing dan review produk, bahkan dalam konten video live streaming tersebut juga melibatkan influencer yang sedang populer demi menarik perhatian konsumen. Lucky draw, red packet, dan live lelang juga dapat menamah interaksi saat proses pembelian. Unsur element gamitifikasi juga ditambah sebagai pengalaman. Konsumen diwajibkan menuntaskan misi atau bekerja sama dengan yang lain guna mendapat harga jual suatu produk.
Selain produk, berpatisipasi dalam aktivitas tersebut membuat konsumen merasa terhibur, yang memainkan peran besar dalam rangka memutuskan apakah mereka akan kembali atau tidak. Tindakan ini juga membuahkan wawasan yang berharga tentang preferensi dan perilaku pelanggan, yang akan digunakan dalam Machine Learning untuk perusahaan E-commerce guna menyempurnakan sistem, platform, dan penawaran mereka.
Perkembangan Logistik
Sepanjang 4 tahun, pemain bisnis E-commerce mampu membangun jaringan cross border logistik yang memungkinkan mereka dapat menjalankan aktivitas impor/ekspor serta mempercepat waku pengiriman. Rata-rata waktu pengiriman di suatu regional membutuhkan 3-4 hari, dan pengiriman di hari yang sama di beberapa kota besar dengan infrastruktur yang sudah dikembangkan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk yang tinggi, supplier akan memeriksa dan mereview tim logistik dari pemainan E-commerce tersebut. Dengan cara meng-scanning penjual out low-grade, kemudian pembeli akan lebih percaya membeli produk secara online, dan membuat lingkungan yang stabil dan berkelanjutan.
–>>> Lihat Juga Pengiriman Masih Menjadi Tantangan Bagi E-commerce di Asia Tenggara
PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN
Usaha yang besar dilakukan oleh perusahaan e-commerce untuk promosi belanja online, berkombinasi dengan peringkat penerasi internet yang tinggi, dan generasi millenial seperti anak muda, jumlah popoulasi tech-savy yang semakin banyak mendukung perubahan perilaku konsumen saat berbelanja online dan termasuk juga gaya hidup dalam mengeluarkan uang.
Sebelum ada revolusi E-commerce, kebanyakan belanja online digunakan untuk sale big ticket suatu item. Sekarang, fashion, produk kecantikan, dan barang belanjaan sehari-hari semakin berkembang pesat seiring dengan sebanyak banyak orang yang familiar dengan kegiatan belanja online seperti kebiasaan sehari-hari. Akibarnya, rata-rata nilai pesanan turun ketika nilai total pesanan mengalami kenaikan.
Di kawasan Asia Tenggara, pasar E-commerce masih menjadi medan pertempuran bagi para pesaing yang berlomba-lomba menawarkan berbagai promo, diskon, dan iklan. Tetapi dalam jangka panjang, menjaga harga tetap stabil bersamaan dengan peningkatan profit laba akan menjadi tantangan besar ketika uang investasi sudah mulai habis.
Menurut Laporan e-Conomy SEA 2019 oleh Google, Temasek, Bain & Company
–>>> Kamu Mungjin Tertarik Membaca Artikel A-Z Ekonomi Internet di Asia Tenggara
BoxMe adalah perusahaan start up yang menyediakan layanan premier cross-border e-Commerce jaringan fulfillment di Asia Tenggara, yang dapat membantu merchant dari seluruh dunia untuk berjualan di suatu wlayah tanpa harus memerlukan perwakilan lokal (seperti toko fisik). Kami mampu memberikan layanan kami dengan menggabungkan dan mengoperasiikan satu nilai mata rantai dari profesi logistik termasuk pengiriman internasional, pengurusan bea cukai, pergudangan, koneksi ke pasar lokal, pick and pack, last mil delivery, local payment collection, dan pengiriman ke luar negeri.
Jika anda memiliki pertanyaan seputar Boxme Asia atau bagaimana kami dapat mendukung bisnis anda, mohon menghubungi kami langsung via hotline. Kami senang dapat melayani anda.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_btn title=”Eksplor Solusi Kami ” shape=”square” color=”warning” align=”left” link=”url:https%3A%2F%2Fboxme.asia%2Fen%2Fcontact%2F%3FhsCtaTracking%3Da91597c5-359d-4f71-9a17-02b7501efadc%257C9beddc7b-01be-4d63-94e9-4878e4ad26ab|title:Eksplor%20Solusi%20Kami||”][/vc_column][/vc_row]
