[vc_row][vc_column][vc_column_text]
E-commerce di Asia Tenggara sekarang memiliki prospek bisnis yang bagus, apalagi, didukung oleh berbagai kombinasi pilihan yang terus meningkat, akses internet yang lebih baik, dan peningkatan kemakmuran ekonomi. Ada survey yang dilakukan oleh Facebook dan Bain & Company yang berjudul “Riding the Digital Wave: Southeast Asia’s Discovery Generation” (“Mengendarai Gelombang Arus Digital: Penemuan Generasi Milenial Asia Tenggara”) yang memberikan kawi wawasan yang berharga mengenai sektor yang menjanjikan ini. Penelitian tersebut berhasil mengumpulkan informasi dari hampir 13.000 pengguna E-commerce dan penyedia di pasar utama: Indonesia, Malaysia, Flipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam lebih dari 30 CEO dan kapitalis ventura di wilayah tersebut hingga diperoleh ringkasan hasil penelitian.
Angka Melonjak
Asia Tenggara, rumah yang ditinggali lebih dari 640 juta jiwa, tercatat mengamalami perubahan yang signifikan dari 2,8 kali lipat dari 90 juta konsumen digital pada tahun 2015 dan 2018 naik menjadi 250 juta. Pada periode waktu yang sama, Nilai E-commerce meningkat 7 kali lipat dari 5,5 juta dolar Amerika menjadi 38 juta, melampaui online. Travel sebagai sektor ekonomi internet terbesar.
->>> Lihat juga: E-commerce Sekarang Menjadi Sektor Ekonomi Internet Terbesar di Asia Tenggara
Orang-orang yang berada di kawasan Asia Tenggara sangat bergantung pada smart phone mereka, dengan 90% populasi online menggunakan smartphones sebagai perangkat utama untuk terbuhung ke internet. Satu pembelanja online shop rata-rata menghabiskan 125 dolar untuk berbelanja online sapanjang tahun 2018, yang dianggap jumlah uangnya cukup besar di negara-negara ini. 70%-80% tipe konsumen ini berasal dari kelas ekoomi menengah sebagai akibat dari kenaikan pendapatan dan internet exposure.
Didukung oleh kehadiran situs web portal belanja online seperti Lazada, Shopee, dan banyaknya kemunculan perusahaan strat up lokal, berbelanja online perlahan menjadi kebiasan umum di Asia Tenggara. Penjualan merupakan bagian dari promosi yang juga sebagai pemicu, seperti laporan Lazada yang memaparkan 20 juta pengguna berbelanja pada saat single day deals di enam negara tempat mereka beroperasi.
Bagaimana Pola Belanja
Platform media sosial berlanjut menjadi channel promosi yang semakin efektif, sebagaiamana yang dikatakan oleh lebih dari setengah responden bahwa mereka belajar mengenai produk baru dan brand di sosial media. 2 dari 3 responden juga mengemukakan bahwa ketika mereka berbelanja via portal online tidak ada satupun produk spesifik yang ada dalam pikiran mereka.
Indikasi ini menunjukkan bahwa lebih dari 40% konsumen online sangat terbuka untuk saran baru, yang dibuktikan dengan persentase pembelanja yang mencoba berbelanja di toko online baru yang sebelumya belum pernah mereka dengar namanya.
Orang Asia Tenggara menyatakan keinginan kuat untuk berbelanja di omnichannel. Pembeli pada umumnya biasa terlebih dahulu melakukan shop-hop accross 3.8 platform (mencari produk yang diinginkan dengan membandinglan harga di situs web portal belanja online yang lain) sebelum mengambil keputusan pemebelian. Mereka akan membandingkan harga produk yang mereka incar dari masing-masing situs web portal dengan harga produk di toko offline. Harga bersamaan dengan ketertarikan produk dan positive review adalah 3 alasan utama konsumen membeli suatu produk.
E-commerce kini bukan lagi plarform bagi item big-ticket namun itu juga diperluas terhadap produk sehari-hari, seperti barang groceries, pakaian, dan personal care. Dengan basis konsumen yang terbuka terhadap hal-hal yang baru, ada peluang bagi pelaku bisnis dari semua produk yang berpotensial laku dan ukuran item produk agar dapat tetap bersaing guna mendapat sorotan. Namun, tingkat pengembalian yang rendah juga menandakan bahwa penjual E-commerce harus memprioritaskan penghargaan dan program loyalitas loyalitas konsumen
Menurut hasil; penelitian, program loyalitas pelanggan 50% dapat membuat pelanggan mempromosikan brand produk kamu daripada pelanggan biasanya. Khususnya 45% mereka lebih cenderung pada rekomendasi lintas kategori, frekuensi pembelian meningkat hingga 25%, dan mereka pun rata-rata lebih banyak menghabiskan uang belanja online 25%.
Prediksi Masa Depan
Komunitas E-commerce diharapkan mencapai 310 juta pengguna di tahun 2025, dengan setaip pembeli yang menghabiskan 390 USD pertahun- tiga kali lipat dari jumlah saat ini. Dengan prediksi ini, tahun 2025 total nilai Gross Merchandise Volume (GMV) akan melebihi 150 juta USD yakni 50 milyar USD lebih dari estimasi sebelumnya (Google, Temasek, Bain & Company study)
Asia Tenggara akan mengalami revolusi besar-besaran di berbagai sektor baru seperti Edukasi, Kesehatan, dan Keuangan yang akan didigilitasi. Servis keuangan online, khususnya, pembayaran online ditetapkan berkembang menjadi 1 triliyun dolar tahun 2025. Gelombang ekonomi internet, akan menyebar hingga ke kota-kota tingkar bawah dan area pedesaan.
Terdapat banyak potensi bagi E-commerce di Asia Tenggara agar tetap berkembang. Ditengah kompetitif yang sengit diantara pemain E-commerce, konsumen di seluruh kawasan yang memiliki banyak pilihan dan kenyamanan. Seorang peneliti menyarankan bahwa “sebuah brand harus cerdas dan dapat membayangkan pengeluaran pemasaran dan perdagangan mereka agar selaras dengan perjalanan konsumen via omnichannel yang terus berkembang. Mereka juga perlu membangun program marketing yang terus berkembang sesuai dengan trend agar konsumen terus memiliki pengalaman belanja online yang positif bagi konsumen digital mereka. ”
–>> Kamu mungkin tertarik baca: Pajak dan Peraturan di Asia Tenggara Tentang E-commerce
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
BoxMe adalah perusahaan start up yang menyediakan layanan premier cross-border e-Commerce jaringan fulfillment di Asia Tenggara, yang dapat membantu merchant dari seluruh dunia untuk berjualan di suatu wlayah tanpa harus memerlukan perwakilan lokal (seperti toko fisik). Kami mampu memberikan layanan kami dengan menggabungkan dan mengoperasiikan satu nilai mata rantai dari profesi logistik termasuk pengiriman internasional, pengurusan bea cukai, pergudangan, koneksi ke pasar lokal, pick and pack, last mil delivery, local payment collection, dan pengiriman ke luar negeri.
Jika anda memiliki pertanyaan seputar Boxme Asia atau bagaimana kami dapat mendukung bisnis anda, mohon menghubungi kami langsung via hotline. Kami senang dapat melayani anda. [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_btn title=”Eksplor Solusi Kami” style=”classic” shape=”square” color=”orange” link=”url:https%3A%2F%2Fboxme.asia%2Fen%2Fcontact%2F|title:Eksplor%20Solusi%20Kami||”][/vc_column][/vc_row]