[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Dengan semakin berkembanya online shopping, logistik belum mengikuti kecepatan. Semua perusahaan diseluruh dunia masih mencari cara untuk mengirim paket dengan tarif yang terjangkau dan nyaman bagi konsumen.
Permasalahannya bukan karena pengiriman jarak jauh namun jaringan global yang dioptimalkan dan sudah ada dalam beberapa dekade terakhir, tetapi pengiriman jarak jauh ke tangan pelanggan masih menjadi concern. Pengiriman barang dari pintu ke pintu bisa menjadi sulit bagi kurir yang diakibatkan oleh rute yang tidak optimal, kepadatan lalu lintas atau yang lebih buruk lagi, tidak ada orang di rumah ketika paket tiba.
–>> Lihat Juga: Angka yang Mengejutkan Dari Industri Logistik
Para shopaholic dimanapun pasti selalu ingin merasa nyaman, namun tantangannya adalah pengiriman barang jarak jauh dari tempat yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam mengatasi masalah ini, perusahaan transportasi diseluruh dunia mempraktekkan metode tersendiri yang berbeda dari masing-masing perusahaan.
- Kendaraan Elektrik:Kota dengan populasi yang padat dapat mempersingkat jarak pengiriman antar halte stop, tapi justru kamu terjebak kemacetan lalu lintas atau kekurangan lahan parkir. Solusinya dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, beberapa kota membuat larangan jalan-jalan tertentu untuk dilintasi oleh kendaraan besar. Oleh sebab itu, DHL di Jerman dan Starship Teknologi di Amerika Serikat, sedang melakukan eksperimen dengan kendaraan yang memiliki teknologi self driver untuk mengirim tipe spesifik produk tertentu. Robot-robot ini sangat kecil namun maut di trotoar.
- Drones:Untuk pengiriman jarak jauh seperti daerah terpencil, Amazon (kantor cabang di Inggris) mencoba melakukan uji coba drones untuk mengirim barang. Sudah banyak kantor yang lain juga melakukan uji coba drones untuk pengiriman dari kendaraan pengiriman mereka saat langkah terakhir guna mendapatkan paket dari tempat parkir terdekat ke depan pintu pelanggan.
- Lockers:Untuk menghindari banyak pengiriman saat konsumen tidak ada dalam rumah, banyak negara sudah mulai mengembangkan locker network sehingga konsumen dapat mengambil parcel paket mereka sendiri. Lockers biasanya dihoting di toko lokal dan toko retail sehingga konsumen dapat langsung dengan muda mengkases tujuan.
- In-home & in-trunk delivery: Amazon datang dengan solusi lain yang lebih kreatif. Menggunakan smart lock bagi shipper untuk mengirim barang ke area private properti. Metode ini diadopsi oleh pemain E-commerce Cina, JD.com.
- Real-time location update: Beberapa perusahaan kurir di Indonesia dan Australia memiliki fitur teknologi yang memungkinkan konsumen mereka terus memperbaharui lokasi titik temu sesuai denan pilihan mereka hingga menit terakhir.
- Sepeda Motor Delivery Services: Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, ada penyedia layanan pengiriman jarak jauh dengan skala yang besar dan terbatas, oleh karena itu dicakup oleh jaringan perusahaan lokal kecil hingga menengah. Dengan biaya tenaga kerja rendah dan lalu lintas padat, siapa pun dapat mengambil sepeda motor dan bergabung dengan sistem.
- Kemajuan Teknologi: Last-mile logistik sering menghadapi beberapa masalah seperti alamat penerima barang yang tidak jelas. Dalam mengatasi masalah tersebut, kurir Fetch di Dubai memanfaatkan GPS untuk mengirim paket barang ke konsumen dengan perangkat teknologi pintar. Perusahaan logistik dari Negeria berpasangan dengan aplikasi yang membagi peta negara menjadi kotak digital dengan label untuk pengiriman yang lebih akurat
Dengan satu atau cara yang lain, perusahaan-perusahaan transportasi telah menemukan cara dalam mengatasi tantangan di wilayah mereka sendiri. Apakah kamu sendiri sudah menemukan solusi untuk dirimu sendiri?[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_btn title=”Hubungi Kami Sekarang” shape=”square” color=”orange” link=”url:https%3A%2F%2Fboxme.asia%2Fen%2Fcontact%2F|title:Hubungi%20Kami%20Sekarang||”][/vc_column][/vc_row]